Nabi
Muhammad SAW bersabda : “Ada dua perkara yang tidak bisa diungguli keutamaannya
oleh yang lain, yaitu :
1.Iman kepada ALLOH dan,
2.Memberi manfaat kepada sesama muslim."
2.Memberi manfaat kepada sesama muslim."
Memberi
manfaat kepada sesama muslim bisa dengan
ucapan, kekuasaan, harta benda, maupun tenaga.
Dalam Hadist lain Rasulullah bersabda :
Dalam Hadist lain Rasulullah bersabda :
“Barang
siapa berada pada pagi hari tanpa bermaksud menzhalimi seorang pun, maka
dosa-dosanya diampuni. Barang siapa berada pada pagi hari dan berniat untuk
menolong orang yang teraniaya serta memenuhi keperluan orang Islam, maka ia
mendapatkan pahala seperti pahala haji mabrur.”
“Manusia
yang paling dicintai ALLOH adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang
lain. Amal yang paling utama adalah menyenangkan hati orang mukmin dengan cara
menghilangkan kelaparan dan kesusahan atau melunasi utangnya. Ada dua perkara
yang sangat kotor dan keji, yaitu : menyekutukan Alloh dan menimbulkan
kemadharatan bagi kaum muslim.”
Sumber
: Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi Al Bantani
Dari uraian
di atas sungguh indah perkataan Rasulullah Muhammad SAW untuk umatnya mengenai
dua perkara yang tidak bisa diungguli oleh perkara yang lain. Pertama adalah iman
kepada ALLOH, dimana ini adalah puncak dari sebuah keimanan yang pertama harus
diimani oleh seorang hamba ALLOH. Iman tidak hanya sekedar diucapkan oleh
lisan, tapi lebih dari itu dalam hati meyakini bahwa ALLOH adalah yang
menciptakan manusia, bumi, langit, seluruh alam dan seisinya dan kepada-NYA lah
manusia akan kembali dalam keadaan baik di dalam surga atau dalam keadaan hina
didalam neraka, setelah yakin manusia harus mengamalkan apa yang telah
dituntunkan oleh ALLOH dan Rasulnya serta menjauhi segala larangannya. Poin
pertama inilah yang diajarkan oleh Rasulullah agar umatnya senantiasa beriman
kepada ALLOH, tidak menyekutukannya dengan Tuhan-tuhan yang lain karena hanya
Dialah Tuhan yang haq untuk disembah dan diibadahi. Dari sini juga Rasulullah
mengajarkan tentang ketauhidan dan perlunya kita untuk memurnikan akidah kita
selaku hamba ALLOH sekaligus umat Rasulullah.
Poin
kedua kita diajarkan oleh Rasulullah bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Begitu dalam perkataan Rasulullah bahwa memberi manfaat kepada umat muslim yang
lain mempunyai keutamaan yang tinggi. Manusia merupakan makhluk sosial yang
tidak bisa tidak akan memerlukan manusia yang lain untuk hidup didunia. Dari
awal Nabi Adam diciptakan didampingi oleh Hawa, kemudian dari kedua insan
tersebut lahir banyak keturunan yang dari keturunan ini menjadi jutaan manusia
sampai hari ini yang saling ketergantungan satu sama lain. Seorang pedagang
saling tergantung dengan pembeli, seorang majikan dengan pembantu, guru dengan
muridnya, dan lain sebagainya. Semua saling bergantung satu sama lain.
Rasulullah menyampaikan bahwa manusia yang bermanfaat bagi sesama mempunyai
keutamaan yang tinggi setelah keutamaan iman kepada ALLOH. Maka dari itu tidak
seharusnya manusia saling manzhalimi manusia lain, walaupun begitu saat ini
masih ada banyak manusia yang menzhalimi orang lain, dan selayaknya umat
Rasulullah yang beriman kita harus menasihati orang tersebut dengan perkataan
yang bijak dan mendoakan supaya diberi petunjuk kearah jalan yang lurus.
Poin
kedua dalam hadist ini dikuatkan oleh dua hadist lain bahwa barang siapa berada
pada pagi hari tanpa bermaksud menzhalimi seorang pun, maka dosa-dosanya
diampuni. Barang siapa berada pada pagi hari dan berniat untuk menolong orang
yang teraniaya serta memenuhi keperluan orang Islam, maka ia mendapatkan pahala
seperti pahala haji mabrur. Serta diikuti hadist selanjutnya yakni manusia yang
paling dicintai ALLOH adalah manusia yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Amal yang paling utama adalah menyenangkan hati orang mukmin dengan cara
menghilangkan kelaparan dan kesusahan atau melunasi utangnya. Ada dua perkara
yang sangat kotor dan keji, yaitu : menyekutukan Alloh dan menimbulkan
kemadharatan bagi kaum muslim.
Memang
tepat kiranya Imam Nawawi meletakkan nasihat tersebut paling awal dalam
karyanya ini. Tidak hanya menjadi nasihat, lebih dari itu dua hal yang sangat
utama ini menjadi motivasi bagi pembaca agar lebih bersemangat dalam
menjalankan syariat agama islam. Dan memberi tahu para pembaca untuk
mendahulukan dua perkara tersebut disebabkan keutamaannya yang tidak bisa
diungguli perkara yang lain, akan tetapi juga tidak langsung mengesampingkan
perkara lain yang tentunya disyariatkan untuk dijalankan oleh manusia.
Wallahu
‘alam.