Disebutkan dalam satu riwayat bahwa
pada suatu hari Nabi saw menemui para sahabat, lalu bertanya:
"Bagaimana keadaan kalian ketika memasuki pagi hari?" Mereka menjawab: "Kami berada dalam keadaan beriman kepada Allah." Beliau bertanya: "Apakah tanda-tanda keimanan kalian?" Mereka menjawab:
"Bagaimana keadaan kalian ketika memasuki pagi hari?" Mereka menjawab: "Kami berada dalam keadaan beriman kepada Allah." Beliau bertanya: "Apakah tanda-tanda keimanan kalian?" Mereka menjawab:
- "Kami bersabar terhadap musibah,
- bersyukur atas nikmat kelapangan,
- dan menerima semua ketetapan Allah."
Beliau bersabda: "Kalau begitu,
kalian benar-benar orang mukmin, demi Tuhan pemilik Ka'bah."
Pengertian yang senada diungkapkan oleh seorang ahli ma'rifat:
Pengertian yang senada diungkapkan oleh seorang ahli ma'rifat:
- Sabar dengan tidak mengeluhkan apa pun yang dialami, seperti kesabaran manusia pada umumnya; ini adalah sabar tingkat tabi'in.
- Sabar dengan menerima segala ketetapan Allah, seperti kesabaran orang yang tidak mempedulikan masalah duniawi; ini adalah sabar tingkatan orang-orang zuhud.
- Sabar dalam pengertian menghadapi semua musibah dengan senang hati karena semuanya itu dari Allah belaka, seperti kesabaran orang-orang yang benar dalam imannya; ini adalah sabar tingkatan pada shiddiqin.
"Sembahlah Allah dengan senang hati, Jika kamu tidak mampu, maka hal yang terbaik adalah bersikap sabar menghadapi nasib yang tidak kamu sukai."