Pencandraan Tanaman Rambutan

No Comments
-->

Rambutan (Nephelium lappaceum L.) adalah tanaman tropis yang tergolong ke dalam suku lerak-lerakan atau Sapindaceae, berasal dari daerah kepulauan di Asia Tenggara. Kata "rambutan" berasal dari bentuk buahnya yang mempunyai kulit menyerupai rambut. Tanaman buah rambutan sengaja dibudidayakan untuk dimanfaatkan buahnya yang mempunyai gizi, zat tepung, sejenis gula yang mudah terlarut dalam air, zat protein dan asam amino, zat lemak, zat enzim-enzim yang esensial dan nonesensial, vitamin dan zat mineral makro, mikro yang menyehatkan keluarga, tetapi ada pula sementara masyarakat yang memanfaatkan sebagai pohon pelindung di pekarangan, sebagai tanaman hias.

Kulit buah dan kulit batang Nephelium lappaceum mengandung tanin, bijinya mengandung polifenol, di samping itu kulit buahnya mengandung saponin dan kulit batangnya mengandung flavonoida. Rambutan merupakan sebagian tumbuhan yang banyak manfaat. Seluruh belahan dari tumbuhan ini, mulai kulit, daun, biji, hingga akar, bisa berguna menjadi obat. Bagian tumbuhan yang berguna: kulit buah, kulit kayu, daun, biji, dan akarnya. Uraian kegunaannya ialah sebagai berikut:

1.         Akar dapat menangani demam

2.         Kayu dapat bahan bangunan

3.         Kulit kayu dapat menangani sariawan

4.         Daun dapat menangani diare dan menggelapkan rambut

5.         Kulit buah dapat menangani disentri, demam

6.         Biji dapat menangani kencing manis (diabetes melitus).

Tujuan utama penanaman pohon rambutan adalah untuk mendapatkan buahnya. Buah dengan rasa manis ini enak dimakan segar. Daging buahnya bisa dijadikan buah kalengan ataupun selai. Pohon dengan perakaran kuat ini, dapat ditanam untuk pemulihan kembali lahan-lahan kritis.  
Rambutan adalah tanaman buah yang barangkali hampir setiap orang telah mengenalnya, atau telah merasakan buahnya. Seperti tanaman buah-buahan pada umumnya, rambutan nampaknya memang belum mendapat perhatian khusus dalam pembangunan sektor pertanian yang  tengah dilakukan. Walaupun demikian, sebenarnya rambutan telah mampu menyumbangkan devisa bagi Negara melalui ekspor ke luar negeri. Berupa buah rambutan yang segar dan yang dikalengkan.Dari hasil yang pernah dilakukan diketahui bahwa di Indonesia terdapat kurang lebih 22 jenis tanaman rambutan, tetapi hanya beberapa jenis saja yang banyak disukai masyarakat, seperti rambutan aceh rapiah, sinyonya, simacan, binjai, dan lebak bulus. Saat ini banyak bibit rambutan yang diperdagangkan dan umumnya jenis-jenis unggul dari hasil okulasi, sambung, maupun cangkokan. Sehingga tidaklah sulit apabila kita akan memulai untuk menanam pohon rambutan. Tanaman rambutan dari bibit hasil okulasi dan sambung biasanya mulai berbuah pada umur sekitar 4 tahun. Sedangkan bibit dari biji mulai berbuah umur 8 tahun. 

PENYANDRAAN

Klasifikasi Nephelium lappaceum L.
Kingdom         :  Plantae
Divisio             :  Spermatophyta
Sub divisi        :  Angiospermae
Kelas               :  Dicotyledoneae
Sub-kelas         :  Rosidae
Ordo                :  Sapindales
Famili              :  Sapindaceae
Genus              :  Nephelium
Spesies            :  Nephelium lappaceum L.

Habitat : rambutan dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah tropis lembap, pada ketinggian 600 m dpl, curah hujan yang berlangsung di habitat alaminya dapat mencapai 2500 mm per tahun, tumbuh pada tanah subur berpasir yang kaya humus atau tanah liat yang kaya humus, dengan pH tanah berkisar antara 4.5-6.5 ; Habitus : pohon, tinggi ± 15 m ; Akar : tunggang, berwarna coklat ; Batang : batang berkayu, bentuk bulat (terse), permukaan batang kasar, arah tumbuh batang tegak (erectus), percabangan simpodial, arah tumbuh cabang ada yang condong ke atas ada yang mendatar, batang berwarna coklat dengan bercak-bercak putih ; Daun : daun majemuk menyirip genap beranak daun gasal dengan jumlah 6 atau 8 anak daun, daun majemuk menyirip beranak daun berseling dengan anak daun 2-4 pasang, daun majemuk menyirip rangkap dua (bipinnatus), daun tidak lengkap hanya memiliki helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus), bangun daun jorong (ovalis/ellipticus), ujung daun tumpul (obtusus), pangkal daun tumpul (obtusus), pertulangan daun menyirip (panninervis), tepi rata (interger), warna daun hijau, permukaan daun licin (laevis) kelihatan mengkilat (nitidus), daging daun seperti perkamen (perkamenteus), tangkai silindris ; Bunga : terdapat di ujung batang, berbentuk karang, bunga hermafrodit, bunga bersimetri banyak (actinomorphic), berwarna putih atau kuning atau hijau, kelopak daun bentuk cawan, kelopak daun terdiri atas 4-5 daun yang saling lepas, umumnya tidak ada mahkota, benang sari 5-8, tangkai benang sari diselaputi rambut-rambut panjang khususnya di bagian pangkalnya, posisi kepala sari terlungkup menghadap ke samping dan tergolong dapat pecah, putik 2 terkadang 3 buah ; Buah : bentuk bulat, daging buah putih bening, kulit berambut kaku, warna masih muda hijau setelah tua merah atau kuning, kulit buah tebal ; Biji : bentuk bulat telur, kulit biji tipis berkayu, warna putih. 

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. http://cahayarumah.multiply.com/journal/item/30, akses tanggal 5 November 2011 pukul 20.15
Anonim. 2009. http://haruting.blogspot.com/2009/02/taksonomi-tanaman-buah-indonesia.html. Akses tanggal 5 November 2011 pukul 19.40.
Anonim. 2011. http://www.warintek.ristek.go.id/. Akses tanggal 5 November 2011 pukul 19.49.
Anonim. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Rambutan. Akses tanggal 5 November 2011 pukul 19.50.
Anonim. 2011. http://www.proseanet.org/prohati4/browser.php?docsid=371. Akses tanggal 5 November 2011 pukul 20.00.
Novi. 2011. http://novi-biologi.blogspot.com/2011/06/rambutan-nephelium-lappaceum-l.html. Akses tanggal 5 November 2011 pukul 19.35.